Sabtu, 02 Februari 2013

KENAKALAN REMAJA ZAMAN SEKARANG !!


Contoh contoh kenakalan remaja

1.   Tawuran antar Pelajar

Remaja semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di
tengah-tengah masyarakat. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa
mengganggu ketenangan masyarakat.Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan
geng/kelompoknya. Seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu.
Biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari masalah yang sangat sepele. Namun remaja yang m ...
Tawuran sepertinya sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Sehingga jika mendengar kata
tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir setiap minggu, berita itu menghiasi
media massa. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi tawuran
antar polisi dan tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang kaki lima, sungguh menyedihkan. Inilah
fenomena yang terjadi di masyarakat kita.Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi
semenjak terciptanya geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat. Mereka itu
sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan
masyarakat.Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan gengkelompoknya. Seorang
pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu.Biasanya permusuhan antar sekolah
dimulai dari masalah yang sangat sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru
menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam Dengan rasa kesetiakawanan yang
tinggi para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang disebabkan oleh siswa sekolah yang dianggap
merugikan seorang siswa atau mencemarkan nama baik sekolah tersebut.Sebenarnya jika kita mau melihat
lebih dalam lagi, salah satu akar permasalahannya adalah tingkat kestressan siswa yang tinggi dan pemahaman
agama yang masih rendah. Sebagaimana kita tahu bahwa materi pendidikan sekolah ...

2.   Kenakalan Remaja “Balapan Liar”
Remaja sekarang ini lebih menuruti ego nya daripada keselamatan dirinya, sekarang ini banyak dijumpai anak muda sekolah dari SMP sampai SMA melakukan kegiatan balapan liar sepeda motor, kegiatan ini bisa dibilang sebagai hobby oleh mereka, penuh tantangan dan sportifitas yang mereka rasakan.

Tidak jarang dari kegiatan yang mereka lakukan ini berawal dari rasa iseng atau persaingan untuk memperoleh sesuatu hal, mengadu kecepatan motor yang dimilikinya, berubut pacar atau uang yang dipertaruhkan sebagai tujuan dari kegiatan lomba liar ini. Usia muda yang belum sampai berpikir dua kali akan sebab dan akibatnya jika terjadi pada diri mereka.

Sebelum melakukan lomba balapan liar sepeda motor, mereka terlebih dahulu mengadakan perjanjian untuk melakukan di suatu tempat, setelah itu mereka mempersiapkan dan memperbaiki kendaraannya, menambah dan memodifikasi motornya agar kiranya bisa berjalan secepat kancil atau kuda liar dalam balapan liar yang mereka lakukan.

Balapan liar sering dilakukan di tempat atau jalan yang kira nya sepi dan bagus untuk digunakan sebagai arena balapan liar, mereka melakukan nya biasanya pulang sekolah atau tengah malam dimalam minggu, pada jam jam ini mereka berkumpul dan memulai atraksinya disepanjang jalan yang mereka anggap aman dari kejaran patroli polisi. Bahkan jika terdapat patroli polisi mereka semakin tertantang untuk mencari dan berpindah untuk mencari tempat lainnya untuk dijadikan arena perlombaan balapan liar.

Balapan liar ini sesungguhnya sangat beresiko jika dilakukan di tempat umum bukan ditempat atau sarana balapan yang telah di sediakan. Tidak jarang nyawa menjadi taruhannya, bahkan masa depan menjadi taruhannya, karena dari aktifitas balapan liar ini kebanyakan terjadi kecelakaan yang berujung pada terkurasnya uang keluarga untuk pengobatan, serta kematian atau cacat fisik, entah itu gegar otak, patah tulang hingga amputasi anggota tubuh.

Wah wah wah…. Terus kenapa ya, balapan liar disana-sini masih terjadi? Ya mungkin mereka semua melakukannya hanya mengedepankan ego atau darah muda yang selalu ingin mendapatkan sanjungan dan penghargaan dari teman pergaulannya. Jika mereka ingin melakukan balapan liar yang aman dan dapat memberi prestasi bagi dirinya, mereka bisa mengikuti even lomba resmi, dengan begitu kita bisa lebih berprestasi bahkan bisa menunjang masa depan dan bangsa dimata dunia internasional. Rasa bangga menjadi atlit berprestasi di bidang balap motor menjadi kekayaan yang tiada ternilai.

Peranan orang tua sangat diperlukan agar anaknya tidak mengikuti balapan liar adalah dengan mengarahkan si anak agar bisa lebih menghormati dan menghargai dirinya sendiri, menggunakan fasilitas umum seperti halnya jalan sebaik mungkin, pengendalian akan diri si anak lebih penting.
3.  Kehamilan pada remaja
Dampak kehamilan pada remaja sangat besar, di lihat dari segi perkembangan fisik, sosial, pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Seorang remaja yang hamil, termasuk salah satu jenis kehamilan dengan resiko tinggi. Kehamilan pada remaja, akan mempengaruhi tugas-tugas pertumbahan dan perkembangan remaja tersebut.
Menurut Bolton (1980) ada berbagai dampak yang dialami akibat kehamilan pada remaja diantaranya adalah:
Terhambatnya tugas perkembangan
Banyak tugas perkembangan yang tidak dapat diselesaikan oleh remaja akibat kehamilan. Bahkan ada tugas-tugas yang akan dilewati begitu saja akibat tuntutan untuk menjalankan peran barunya sebagai orang dewasa, padahal dalam perkembanganya yang normal remaja harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu, bisa memasuki tahap perkembangan selanjutnya.
Disfungsi keluarga
Sebagai anggota keluarga, remaja yang hamil seringkali dianggap sebagai pembawa krisis atau permasalahan dalam keluarga. Permasalahan ini tidak bisa dielakan dan menuntut adanya penyesuaian dari seluruh anggota keluarga, dan sangat potensial untuk menimbulkan konflik dan stress.
Resiko kesehatan
Dalam menjalani masa kehamilan, remaja mempunyai beberapa tugas berkaitan dengan perawatan dirinya. Hal ini seringkali melelahkan dan menjadi beban sehingga remaja tidak mengindahkan beberapa hal yang penting berkaitan dengan perawatan kehamilanya. Hal ini cukup beresiko bagi kelangsungan hidup remaja tersebut dan bayi dikandungnya.
Konflik emosional
Konflik yang dialami akan meningkatkan pada saat terjadinya interaksi antara tuntutan dari lingkungan sosial remaja dengan kewajibanya untuk mengasuh anak. Sebagai remaja kebutuhan bersosialisasi masih tinggi, karena itu pekerjaan merawat anak seringkali dirasakan membebani dan mengganggu dunia remajanya.
Defisiensi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan
Santrock (1996) menyatakan bahwa remaja yang kehamilan umumnya terhambat dalam hal pendidikan. Walaupun mereka akhirnya meneruskan pendidikan tetapi mereka tetap tidak bisa menyamai remaja pada umumnya.















4.   Situs Porno Bikin Banyak Remaja Hamil di Luar Nikah.


TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Hasil penelitian menunjukkan, dari 3.600 sampel kesehatan remaja yang dilakukan di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, sebesar 20,9 persen remaja pernah hamil di luar nikah.
“Kasus tersebut terjadi akibat meniru tayangan situs-situs porno melalui telepon genggam, sedangkan remaja dan keluarganya tidak mau menerima konseling tentang menjaga kesehatan reproduksi remaja dan bahayanya melakukan hubungan seks pranikah,” kata Deputi KS-PK BKKBN Dr Sudibyo Alimoesa MA, dalam keterangan persnya di Pekanbaru, Rabu (7/11/2012).
Menurutnya, kasus ini cukup memprihatinkan, sehingga pemerintah perlu mengeblok situs-situs porno, baik melalui saluran telepon genggam maupun warung-warung internet.
Sudibyo menuturkan, ketika berkunjung ke Cina, dia mencoba membuka situs porno,  namun sulit dibuka karena Pemerintah Cina telah mengeblok situs tersebut.
“Kebijakan tersebut dilakukan Pemerintah Cina, bagian dari menjaga kualitas remaja mereka, karena setiap pasangan keluarga di sana hanya memiliki seorang anak,” jelas Sudibyo.
Ini berbeda dengan Australia National University, yang justru menyarankan untuk mendistribusikan secara bebas alat kontrasepsi kepada remaja, untuk melindungi remajanya agar tidak hamil sebelum nikah.
Ironisnya, di Indonesia, situs porno terbuka dengan mudah dan bebas diakses di ponsel, komputer, warung internet, hotel, dan lainnya.
“Indonesia tercatat sebagai pengunduh situs porno terbesar di dunia,” ucapnya.
Itu terjadi  karena penduduknya banyak, dan internet bisa diakses bebas. Di lain pihak, BKKBN juga tidak bisa meniru kebijakan Australia yang mendistribusikan alat kontrasepsi secara bebas.
Pemerintah Amerika Serikat (AS), sekarang justru gencar mensosialisasikan bahaya seks bebas dan seks pranikah, sehingga sedikit demi sedikit remaja mereka sudah mulai mundur dari perilaku menyimpang.
Karena itu, keberadaan Pusat Informasi Keluarga (PIK) yang diurus sendiri oleh remaja penting, agar orangtua bisa membentengi anak-anak mereka dari pergaulan dan seks pranikah.
Di Indonesia, kini sudah terbentuk sebanyak 16 ribu unit PIK, sedangkan di Riau ada 507 unit PIK. (*)

dampak negatif dan positif dari pergaulanremaja masa kini


1)    Saya sangat mendukung adanya pergaulan bebas remaja.
karena melalui pergaulan bebas ini, remaja dapat mempelajari berbagai hal, dari mulai cara berkomunikasi, cara menghormati, cara mengendalikan diri untuk berada di tengah-tengah masyarakat.

dengan pergaulan bebas juga, remaja dapat berani berbicara di depan umum (dan contohnya sangat banyak murid yang pinter berbicara di sekolah).
jika kamu melihat remaja yang sedikit bergaul dan hanya bergaul dengan orang yang sama, kamu akan melihat remaja yang selalu minder, selalu duduk di samping sudut kelas, dan tidak pandai berbicara sehingga orang menganggapnya "Geek" atau "Nerd"

Maaf!
tapi selain itu yang berbeda agama pun bisa saling membutuhkan tanpa rasa curgia atau membeni karena remaja tersebut berbeda agama dan ajaran.
Dengan pergaulan bebas pun si remaja dapat mencurahkan hatinya jika si remaja mempunyai masalah di keluarga, sekolah, atau hidup.
pergaulan bebas dapat menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi, dan dengan kepercayaan tersebut, si remaja akan sukses dalam segala bidang yang membutuhkan percakapan yang baik dan benar.


2)dampak negatif
Saya tidak mendukung dikarenakan pergaulan bebas dapat berdampak negatif juga. Seperti, karena bergaul terlalu bebas dan melampaui batas dia bergaul dengan orang-orang yang kurang mematuhi norma-norma dan adat atau yang menyimpang dari norma-norma dan adat istiadat.
Bahkan para remaja sekarang bisa melakukan perbuatan kriminal apapun dan menjadi anak berandalan.

Di era Globalisasi ini segala cara dapat dilakukan untuk melakukan penyimpangan norma-norma. Seperti vcd, handphone, televisi, dvd dan lain lain, semua itu termasuk media untuk melakukan penyimpangan norma norma yang berlaku. Contoh penyimpangan pornografi, kekerasan, dan lain lain. Walaupun sekarang sudah ada RUU tentang pornografi dan pornoaksi, tetapi tetap saja banyak yang melakukan penyimpangan tersebut.

dampak-dampak negatif tersebut adalah resiko dari mereka yang tidak terdidik baik oleh orangtua maupun lingkungan.
karena mungkin sebagian mereka bisa mengambil pengetahuan dari media-media juga. (Hanya sekedar untuk mengetahui!)
yang kita tahu pasti semua remaja pasti ingin mengetahui apa yang dilakukan orang dewasa (menurut survey ku).
Dan juga di sekolahan tentunya kita diberi "Sex Education".

perbuatan kriminal dan anak berandalan itu hanyalah cerminan dari didikan orangtuanya masing-masing.
Jika memang didikannya benar, si remaja pun akan berperilaku sebaik orangtua mereka, dan sebaliknya.

jangankan dari Globalisasi, dari game pun untuk para "nerd" atau "geek" juga diberikan permainan yang penuh kekerasan dan kekejaman "violence". apakah itu bukan salah satu sebab dari kriminalitas?
karena dampak buruk bisa saja dari mana-mana.
seperti yang saya katakan tadi, hanya dibutuhkan pengarahan, pendidikan, dan lingkungan teman yang baik dari kecil.
Keluarga harmonis sedarah ataupun tidak, tetap mempengaruhi karakteristik si remaja.


5.   Kenakalan remaja dan pergaulan bebas.

Kenakalan remaja merupakan salah satu fenomena yang sukar diurai saat ini. Kenakalan remaja sangat kontras terlihat, khususnya dikota-kota besar. Kenakalan remaja lebih identik dengan perilaku yang menyimpang, merusak dan susah mematuhi aturan. Karena kenakalan remaja pula, sehingga tuntutan untuk bergaulan bebas dengan siapa saja sangat tinggi (pergaulan bebas lebih identitik dengan perilaku seks). Hal ini dipicu oleh faktor fisik, fisiologis dan psikologis yang belum stabil pada usia remaja. Sehingga remaja sangat rentang menjadi pelaku sekaligus korban dari pergaulan bebas tersebut.
Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja
Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja merupakan akumulasi dari berbagai faktor seperti faktor dari keluarga, lingkungan ataupun sosial budaya. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi, karena remaja berinteraksi langsung secara intensif dan secara intens mempengaruhi remaja dalam bertingkah laku.
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi terhadap perkembangan seseorang. Dalam hal ini Zahra Idris, mengemukakan bahwa: “Lingkungan adalah suatu pengaruh dari luar yang mempengaruhi perkembangan anak, rumah tangga, keadaan ekonomi, pendidikan dan tempat tinggal”(1990:73). Interaksi seorang remaja dengan lingkungannya tidak bisa dipisahkan, karena pada usia remaja, arah pergaulan biasanya akan terdifusi dengan lingkungan sekitarnya. Yang menjadi masalah adalah, jika lingkungan tidak memberikan referensi perilaku yang adaptif.
Keluarga
Keluarga, dalam hal ini adalah lingkungan dalam rumah, pola komunikasi antar anggota keluarga, penerimaan seorang remaja oleh anggota keluarga lainnya, perhatian, tekanan, ataupun keluarga yang mengalami masalah (broken home) sangat mempengaruhi perilaku remaja. Biasanya, lingkungan keluarga yang tidak menunjukkan cara-cara perilaku yang adaptif, kemungkinan besar remaja akan berperilaku yang maladaptif (kekerasan, seks bebas, melanggar norma dan lain-lain).
Lingkungan sosial dan budaya
Lingkungan sosial budaya juga sangat mempengaruhi perilaku remaja. Budaya dan keumuman sosial yang terjadi di suatu daerah, akan membentuk perilaku remaja. Sehingga, perilaku remaja di daerah satu, dengan daerah lainnya akan berbeda. Yang menjadi masalah adalah, indikator kekerasan di suat daerah belum tentu merupakan kekerasan didaerah lainnya. Lingkungan sosial budaya juga yang sudah mengalami patologi, akan membuat perilaku remaja bersifat patologi, karena lingkungan sosial budaya adalah tempat intereaksi remaja yang sangat intens.